Aku pernah ditanya oleh sahabatku, apakah aku percaya bahwa tidak ada energi yang hilang dari muka bumi ini. Aku lantas berfilosofi, jika dunia ini dianalogikan oleh badan, maka sebuah neraca energi dapat dibangun dengan memperhatikan ruang tilik maya berupa batas-batas di mana energi dapat berpindah. Dan kemudian heuristik alami bisa dirujuk dan di sinilah kita.
Temanku bertanya, itu hukum kekekalan energi yang dipostulasikan oleh siapa? Aku hanya bilang, hukum ini telah berumur.... sepanjang massa!
Hendaknya engkau mengetahui bahwa apa yang ada dalam seluruh badan tidak dapat dimusnahkan. Tidak seorangpun dapat membinasakan energi maha tinggi yang tidak dapat dibinasakan itu. (BG 2.17).
Energi maha tinggi yang tidak dapat dimusnahkan atau diukur dan bersifat kekal, memiliki badan jasmani yang pasti akan berakhir. Karena itu, bertempurlah dan bekerjalah, wahai manusia. (BG 2.18).
Tidak ada kelahiran maupun kematian bagi energi maha tinggi pada saat kapanpun. Dia tidak diciptakan pada masa lampau, pada masa sekarang, pada masa yang akan datang. Dia tidak dilahirkan, berada untuk selamanya dan bersifat abadi. Dia tidak terbunuh apabila badan dibunuh. (BG 2.20).
Temanku bertanya, itu hukum kekekalan energi yang dipostulasikan oleh siapa? Aku hanya bilang, hukum ini telah berumur.... sepanjang massa!
No comments:
Post a Comment