Tuesday, April 05, 2005

Wawancara 100 Kali

Image hosted by Photobucket.com

"Mas, setelah aku lulus dari ITB, dan ketika aku mencari pekerjaan, 100 kali wawancara sudah kulakukan. Gagal semuanya!", kata seorang temanku, katakanlah Runa namanya.

"100 kali? Yang bener aja?", tanyaku, terheran-heran mendengar angka 100 itu untuk seorang insinyur lulusan ITB.

"Aku punya seluruh arsipnya lho Mas! Sengaja kukumpulkan untuk kenang-kenangan.", katanya meyakinkanku. Sekarang ia bekerja di sebuah lembaga penelitian di kawasan Serpong. Pada kesempatan itu Runa menerangkan seluruh pengalamannya ketika ia selalu gagal pada tahap wawancara. Pada setiap tahap wawancara di sebuah perusahaan, pewawancara selalu bertanya tentang penelitian yang dilakukannya untuk tugas akhir S1-nya. Dengan keyakinan yang tinggi, Runa lantas menerangkan segala aspek penelitiannya dari A hingga Z, eh... tunggu!, baru sampai H lantas si pewawancara menghentikannya. "Anda tidak cocok bekerja di sini. Anda merasa terlalu pinter ya? Anda lebih cocok bekerja di Universitas sebagai dosen!" Dan, bye!

Apa yang salah? Siapa yang salah? Menurut sebagian besar si pewawancara, Runa terlalu PD dan terkesan menggurui ketika menerangkan penelitiannya. Mungkin benar, karena aku tahu Runa adalah seorang yang sangat kompeten dalam bidangnya. Sehingga tidak salah jika ia selalu bangga dan sangat percaya diri ketika ia menjelaskan dan berbicara tentang penelitian yang telah dilakukannya. Namun, apakah itu salah? Mungkin tidak salah, tetapi jika dilihat dari sudut pandang yang lain, mungkin ya. Mendadak aku teringat cerita tentang ibu tiri Cinderella yang tidak rela melihat yang cantik jelita sehingga kedua anak kandungnya terlihat dungu dan jelek jika berada di dekat Cinderella.

Terlepas dari itu semua, aku menemukan sebuah buku tentang bagaimana cara untuk mengembangkan kompetensi dalam berkomunikasi.

Become Knowledgeable
Learn principles, concepts, and ideas.

Become Skilled
Translate knowledge into action.

Become Motivated
Resolve to use your knowledge and skill.

Become Flexible
Select the right behavior, one size does not fit all.

Become Ethical
Offer choices, establish trust, and reduce barriers to interpersonal communication.

Become Other-Oriented
Focus on others rather than only on your needs.

No comments: